Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital
Sertifikasi Pemasaran Digital – Tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi menjadi isu yang memprihatinkan di Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbduristek) menyatakan, sebanyak 13,33% lulusan perguruan tinggi masih berstatus pengangguran.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran terdidik, antara lain:
-
Ketidakcocokan keterampilan:
Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki keterampilan yang di butuhkan oleh dunia kerja. Hal ini menjadi salah satu faktor utama tingginya angka pengangguran terdidik di Indonesia. Salah satu penyebab utama dari kesenjangan ini adalah kurikulum pendidikan yang tidak selalu mengikuti perkembangan kebutuhan industri.
Kurikulum pendidikan di Indonesia umumnya di rancang untuk memberikan pengetahuan dan teori yang mendalam di bidang tertentu. Namun, tidak semua pengetahuan dan teori tersebut relevan dengan kebutuhan industri yang selalu berubah dan berkembang pesat.
Beberapa contoh kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri:
- Keahlian teknis: Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki keahlian teknis yang di butuhkan oleh industri, seperti pemrograman, desain grafis, dan analisis data.
- Keterampilan lunak: Lulusan perguruan tinggi juga sering kali kekurangan keterampilan lunak, seperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah.
- Pengalaman kerja: Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan bidang yang mereka pilih.
-
Jumlah lulusan yang terus meningkat:
Jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat sekitar 9,2 juta lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Di sisi lain, jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang ada.
Berdasarkan data Kemnaker, pada tahun 2023, terdapat sekitar 2,7 juta lowongan pekerjaan yang tersedia. Hal ini berarti, terdapat sekitar 6,5 juta lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketidakseimbangan:
* Tingginya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi: APK PT di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, APK PT mencapai 31,18%. Hal ini berarti, semakin banyak orang yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
* Ketidakcocokan Keterampilan: Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki keterampilan yang di butuhkan oleh dunia kerja. Hal ini di sebabkan oleh kurikulum pendidikan yang tidak selalu mengikuti perkembangan kebutuhan industri.
* Jumlah Wirausahawan yang Masih Rendah: Kurangnya minat untuk menjadi wirausahawan membuat banyak lulusan perguruan tinggi bergantung pada lowongan pekerjaan yang tersedia.
-
Kurangnya pengalaman kerja:
Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan bidang yang mereka pilih. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan mereka kesulitan bersaing dengan pelamar lain yang memiliki pengalaman kerja.
Alasan Kurangnya Pengalaman Kerja:
- Kurikulum Pendidikan: Kurikulum pendidikan di Indonesia umumnya berfokus pada teori dan kurang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja yang praktis.
- Minimnya Magang dan Program Kerja-Praktek: Tidak semua perguruan tinggi memiliki program magang dan program kerja-praktek yang berkualitas.
- Persaingan yang Ketat: Persaingan untuk mendapatkan magang dan program kerja-praktek yang berkualitas sangat ketat.
- Biaya Magang: Banyak program magang yang tidak memberikan gaji atau bahkan membebankan biaya kepada peserta magang.
Sertifikasi Kompetensi: Solusi Jitu untuk Meningkatkan Daya Saing
Tingginya angka pengangguran terdidik di Indonesia menjadi permasalahan yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Salah satu solusi yang dapat membantu para lulusan perguruan tinggi untuk meningkatkan peluang kerja mereka adalah dengan mengikuti sertifikasi kompetensi.
Sertifikasi kompetensi merupakan bukti tertulis yang menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di butuhkan untuk bekerja di bidang tertentu. Sertifikasi ini di keluarkan oleh lembaga yang kredibel dan di akui oleh dunia kerja.
Baca Juga : Ingin Jadi Ahli Digital Marketing? Sertifikasi Ini Solusinya!
Manfaat Sertifikasi Kompetensi:
Meningkatkan Daya Saing: Sertifikasi kompetensi menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa pemegangnya memiliki keterampilan yang di butuhkan untuk bekerja di bidang tertentu. Hal ini dapat meningkatkan daya saing para lulusan perguruan tinggi dalam mencari pekerjaan.
Meningkatkan Peluang Kerja: Banyak perusahaan yang mensyaratkan sertifikasi kompetensi sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan. Dengan memiliki sertifikasi kompetensi, para lulusan perguruan tinggi akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.
Meningkatkan Gaji: Pemegang sertifikasi kompetensi umumnya mendapatkan gaji yang lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak memiliki sertifikasi.
Meningkatkan Karir: Sertifikasi kompetensi dapat membantu para pekerja untuk meningkatkan karir mereka dengan menunjukkan kepada perusahaan bahwa mereka memiliki komitmen untuk mengembangkan diri.
Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital:
Salah satu sertifikasi yang paling di minati saat ini adalah Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital. Era digital membawa perubahan besar dalam dunia pemasaran, dan banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan digital yang mumpuni.
Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital membekali para pemegangnya dengan berbagai keterampilan, seperti:
- Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan
- Menggunakan Perangkat Komputer
- Menggunakan Aplikasi Media Sosial
- Menggunakan Penelusur Situs Web
- Melakukan Pendekatan Kepada Calon Pelanggan
- Membuat Perencanaan Periklanan
- Merancang Strategi Kreatif dan Pembuatan Iklan
- Merancang Strategi dan Pembelian Media
- Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
- Melaksanakan Keterampilan Penjualan
Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital: Sebuah solusi jitu bagi para lulusan vokasi untuk meningkatkan peluang kerja mereka di era digital. Era digital telah mengubah cara perusahaan bekerja dan memasarkan produk mereka. Kini, perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan digital yang mumpuni untuk bersaing di pasar yang kompetitif. Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital membekali para lulusan vokasi dengan berbagai keterampilan yang di butuhkan di dunia kerja.
Tips Sukses Mengikuti Sertifikasi:
1. Pilih Lembaga Pelatihan Tepat:
Cari lembaga pelatihan terpercaya dan memiliki kredibilitas yang baik. Bexpert Indoprima, sebagai salah satu lembaga sertifikasi kompetensi terpercaya, bisa menjadi pilihan tepat bagi para lulusan untuk mendapatkan Sertifikasi Kompetensi Pemasaran Digital dari BNSP.
2. Pastikan Kurikulum Relevan:
- Pilih program sertifikasi dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
- Pastikan materi pembelajaran mencakup berbagai aspek penting dalam pemasaran digital.
- Cari tahu apakah program sertifikasi tersebut menyediakan pelatihan praktik dan simulasi kerja.
3. Aktif Belajar dan Praktik:
- Ikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan aktif bertanya.
- Lakukan praktik dan simulasi kerja untuk mengasah keterampilan dan kemampuan.
- Manfaatkan berbagai sumber belajar online dan offline untuk memperdalam pengetahuan.
4. Gunakan Sertifikasi sebagai Bukti Kompetensi:
- Lampirkan sertifikasi saat melamar pekerjaan sebagai bukti kompetensi dan daya saing.
- Tunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa Anda memiliki keterampilan yang di butuhkan untuk bekerja di bidang pemasaran digital.
- Teruslah belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia digital marketing untuk meningkatkan nilai sertifikasi.