Masa Persiapan Pensiun~ Masa pensiun/pensiun bagi sebagian orang diidentikkan dengan kehampaan, kurang aktivitas, masa istirahat, bahkan ketika memasuki masa pensiun banyak orang mengalami kehidupan yang tidak pasti, kebosanan, kemerosotan psikologis, dll. Pada kenyataannya justru sebaliknya. Masa pensiun menawarkan banyak kesempatan untuk mengerjakan obsesi yang mungkin selama ini terkubur di alam bawah sadar karena selama masa aktif tidak ada waktu untuk mengerjakannya karena padatnya jadwal kerja di perusahaan. Nyatanya, banyak orang telah berhasil dalam berbagai bidang kehidupan setelah pensiun.
Pensiun harus disambut dengan antusias sebagai pintu gerbang menuju lingkungan yang lebih beragam yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Namun semua itu membutuhkan persiapan yang matang untuk menangani bahkan mengelola peluang yang telah menjadi obsesi terpendam. Sehingga nantinya bagi mereka yang ingin memasuki masa pensiun dapat menjawab setiap tantangan dalam satu kesempatan bahkan mencapai yang terbaik dalam hidup dan pengabdian masyarakat.
Urusan pensiun menjadi tanggung jawab perseorangan dan perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja. Sebagai perusahaan atau organisasi yang memiliki pandangan holistik terhadap karyawannya dan kebutuhan mereka saat mempersiapkan masa pensiun, perusahaan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan fisik, mental, dan spiritual mereka, serta kewirausahaan karyawan melalui berbagai kebijakan.
Perubahan Sikap dan Pemikiran
Para calon pensiun seringkali adalah “karyawan” dari organisasi yang “mapan”. Semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari selalu mengacu pada peraturan dan pedoman pelaksanaan standar (juklak) berikut. Memang, tidak jarang inisiatif dan inovasi “tersembunyi” karena arahan operasional tetap ada bahkan ketika banyak perubahan yang benar-benar terjadi, yang berarti arahan operasi tidak lagi relevan dengan konteks eksekusi.
Sementara itu, dunia usaha memerlukan sikap dan pola pikir kewirausahaan, menuntut pelakunya dinamis, proaktif dalam mencari peluang, cepat, berani dalam mengambil keputusan dan berani mengambil resiko. Untuk memasuki dunia bisnis, calon pensiunan dari setiap perusahaan dan instansi harus berusaha mengubah sikap dan pola pikirnya.
Tujuan Pelatihan Masa Persiapan Pensiun (MPP)
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta agar mereka dapat mempersiapkan diri lebih dini untuk masa pensiun. Diharapkan kedepannya para peserta dapat melakukan persiapan retret yang meliputi persiapan psikologis, serta kegiatan yang akan dilakukan selama retret.
Outline Materi Pelatihan Masa Persiapan Pensiun (MPP)
Materi pelatihan menekankan pada persiapan aspek psikologis, aspek kesehatan, prinsip-prinsip kewirausahaan. Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan pelatihan usaha atau pengembangan usaha tergantung dari jenis usaha masing-masing peserta. Pelatihan dibagi menjadi beberapa dukungan utama:
1. PSIKOLOGI
– Psikologi usia dan manajemen diri (psikologi)
Pada masa pensiun, para pensiunan akan mengalami perubahan yang luar biasa. Lingkungan dan masyarakat telah berubah secara nyata, kebiasaan berangkat kerja pada sore hari sudah tidak ada lagi. Hal tersebut membuat karyawan yang akan memasuki masa pensiun percaya bahwa setelah masa pensiun tidak banyak yang dapat dilakukan sehingga membuat mereka yang akan memasuki masa pensiun menjadi resah dan cemas. Oleh karena itu, pada sesi ini akan diberikan persiapan mental dan psikologis untuk mengatasi kecemasan tersebut sehingga setelah retret, peserta retret akan memiliki gambaran tentang kegiatan positif yang akan mereka lakukan.
– Motivasi
Berakhirnya masa kerja tentu bukan berarti melemahnya motivasi diri. Pada saat ini, motivasi untuk berkembang harus semakin tinggi dan kuat. Tujuannya adalah untuk menanamkan dalam diri mereka keyakinan bahwa mereka masih berguna bahkan setelah pensiun. Termasuk bisa menjadi pengusaha sukses dengan mengimplementasikan pengalaman yang diperolehnya selama beroperasi di dunia kerja
– Pengembangan pribadi untuk meningkatkan potensi positif
Banyak yang bisa dikembangkan dari seorang pensiunan. Pengalaman bertahun-tahun tentunya bisa dijadikan modal untuk lebih berkembang menjadi profesi yang sangat menguntungkan seperti konsultan, spesialis, dll.
2. PENGEMBANGAN BISNIS
Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis. Sekarang, kita harus bisa mengembangkan bisnis kita, agar bisnis kita bisa tumbuh dan berkembang dan menjadi pengusaha yang sukses. Pengembangan bisnis umumnya mengacu pada membangun dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan perusahaan pihak ketiga lainnya. Dalam hal ini, perusahaan dapat memanfaatkan keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual satu sama lain untuk memperluas kemampuan mereka dalam mengidentifikasi, meneliti, menganalisis, dan membawa perusahaan baru ke pasar dan produk. , pengembangan bisnis yang berfokus pada pelaksanaan rencana bisnis strategis melalui pembiayaan ekuitas , teknologi, produk, dan akuisisi/divestasi lainnya.
Banyak kendala yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja ahli atau terampil, kinerja keuangan perusahaan yang buruk, dll. Namun semua kendala tersebut dapat diatasi dengan menyusun dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik. Mengembangkan bisnis tidak hanya membutuhkan banyak modal atau tenaga terampil, tetapi juga niat dari pihak kita. Dengan niat yang sungguh-sungguh, kita bisa mengembangkan bisnis kita menjadi lebih besar. Jika Anda tidak mengembangkan bisnis Anda dengan serius, sebaliknya, bisnis Anda akan bangkrut.
Belajar di pusat bisnis dan berbagi pengalaman dengan pengusaha. Pada bagian ini, kami mengajak peserta untuk mengunjungi bisnis yang sudah berjalan dan memberikan hasil bagi pemiliknya. Biarkan peserta mengobrol langsung dengan pemilik bisnis tentang cara memulai dan mengembangkan bisnis mereka, dan banyak lagi.
3. Gaya hidup sehat, cocok di masa persiapan pensiun
Menjadi bugar secara fisik saat mencapai usia pensiun pasti menjadi impian setiap pensiunan. Mereka pasti ingin hidup sehat, tapi terkadang sulit karena berbagai keadaan yang merugikan. Misalnya kurang sehat, konsumsi makanan tidak dianjurkan, dll. Oleh karena itu pemahaman tentang pola hidup sehat bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun sangat diperlukan, karena aktivitas mereka setelah tidak lagi bekerja di perusahaan tempatnya bekerja mungkin lebih tinggi karena kebiasaan kerja manajemen terkait. Instansi yang memiliki pandangan holistik terhadap kebutuhan persiapan pensiun karyawannya tentunya dapat membantu mereka dengan memfasilitasi berbagai program pelatihan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan hidup sehat di usia pensiun yang direkomendasikan oleh para profesional kesehatan.