Sertifikasi Geospasial

Sertifikasi Geospasial ~ Informasi geospasial memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Dari pemetaan wilayah hingga perencanaan pembangunan, informasi geospasial memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan dan pengembangan berbagai proyek. Keakuratan dan keandalan informasi geospasial menjadi kunci dalam menunjang kemajuan suatu daerah atau negara.
Seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan kebutuhan akan informasi geospasial, permintaan akan tenaga ahli di bidang ini pun semakin tinggi. Hal ini di tegaskan dalam UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, pasal 55, yang menyatakan bahwa pelaksanaan informasi geospasial oleh orang perseorangan wajib memenuhi kualifikasi kompetensi yang di keluarkan oleh lembaga berwenang.

Sertifikasi geospasial hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga ahli di bidang ini. Sertifikasi ini memberikan bukti bahwa pemegangnya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang di akui secara nasional untuk bekerja dengan informasi geospasial.

Pengertian Sertifikasi Geospasial:

Sertifikasi geospasial merupakan sebuah proses pengakuan resmi terhadap keahlian dan pengetahuan seseorang dalam bidang informasi geospasial. Badan Informasi Geospasial (BIG) mendefinisikan sertifikasi geospasial sebagai sebuah pengakuan formal terhadap kompetensi seseorang dalam mengelola, menganalisis, dan menggunakan data geospasial serta teknologi terkait lainnya.

Tujuan dan Manfaat Sertifikasi bagi Individu dan Perusahaan:

Tujuan utama dari sertifikasi geospasial adalah untuk meningkatkan standar kompetensi dan profesionalisme di dalam industri geospasial. Bagi individu, sertifikasi ini memungkinkan mereka untuk membuktikan kemampuan dan pengetahuan mereka secara resmi, yang dapat meningkatkan peluang karir dan kemajuan profesional. Selain itu, sertifikasi juga memungkinkan individu untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan informasi geospasial.

Sementara itu, bagi perusahaan, memiliki karyawan yang bersertifikasi geospasial dapat menjadi aset berharga. Mereka dapat memastikan bahwa tim mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di perlukan untuk mengelola data geospasial dengan akurat dan efisien. Hal ini dapat berdampak positif pada produktivitas, kualitas layanan, dan reputasi perusahaan di mata klien dan mitra kerja.

Meningkatkan Kepercayaan dan Kredibilitas di Dunia Kerja:

Sertifikasi geospasial juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas individu atau perusahaan di dunia kerja. Dengan sertifikasi yang diakui oleh lembaga berwenang, mereka dapat meyakinkan klien dan pemberi kerja tentang kemampuan dan kompetensi mereka dalam informasi geospasial. Ini membantu membangun hubungan yang kuat dan memperluas peluang kerja atau proyek di masa depan.

Manfaat Sertifikasi:

Sertifikasi ini membawa manfaat besar bagi individu dan perusahaan di berbagai bidang terkait, tidak hanya sekadar pengakuan kemampuan dalam mengelola informasi geospasial.

Meningkatkan Peluang Kerja di Berbagai Bidang Terkait Geospasial:

Sertifikasi geospasial membuka pintu bagi individu untuk mengakses beragam kesempatan karir di sektor-sektor seperti pemetaan, pembangunan infrastruktur, manajemen lingkungan, pertanian, dan kehutanan. Dengan sertifikasi yang di akui secara luas, individu memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan pasar kerja yang semakin ketat.

Meningkatkan Kemampuan dan Profesionalisme dalam Bekerja:

Persiapan dan ujian sertifikasi ini memperdalam pengetahuan dan keterampilan individu dalam teknologi dan data geospasial, meningkatkan kemampuan teknis dan profesionalisme mereka dalam menangani informasi geospasial.

Memperluas Jaringan dan Peluang Kerjasama:

Sertifikasi geospasial juga membuka pintu untuk memperluas jaringan profesional. Dalam proses persiapan ujian dan melalui acara-acara pelatihan atau seminar terkait, individu dapat bertemu dengan para profesional lain dalam bidang geospasial. Ini menciptakan peluang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan bahkan mengembangkan kolaborasi atau kemitraan yang bermanfaat di masa depan.

Mendukung Pengembangan Karir di Bidang Geospasial:

Bagi individu yang berkecimpung dalam bidang geospasial, sertifikasi merupakan langkah penting dalam perjalanan karir mereka. Sertifikasi dapat menjadi landasan yang kuat untuk kemajuan karir, termasuk kenaikan jabatan, tanggung jawab yang lebih besar, dan akses ke proyek-proyek yang lebih kompleks dan menantang.

Jenis-jenis Sertifikasi Geospasial:

Di Indonesia, terdapat beberapa skema sertifikasi geospasial yang mencakup beragam aspek dalam pengelolaan dan analisis informasi geospasial. Berikut adalah beberapa skema sertifikasi yang umum tersedia:

1. Kartografi:

Sertifikasi Geospasial

Skema sertifikasi ini berkaitan dengan pembuatan peta dan produk informasi geospasial lainnya. Para profesional yang mengambil sertifikasi ini diharapkan memahami prinsip-prinsip kartografi, teknik pembuatan peta, serta standar dan regulasi terkait informasi geospasial.

2. Survei Kadastral:

Survei Kadastral

Sertifikasi dalam survei kadastral menitikberatkan pada pengukuran dan pemetaan bidang tanah. Para ahli yang bersertifikasi dalam bidang ini memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di perlukan untuk melakukan pengukuran tanah, menentukan batas-batas properti, serta memastikan keakuratan dan keandalan data kadastral.

3. Survei Terestris:

Survei Terestris

Skema sertifikasi ini mencakup pengukuran dan pemetaan permukaan bumi dengan menggunakan teknik survei terestris. Profesional yang mengambil sertifikasi ini terampil dalam menggunakan peralatan survei seperti total station dan GPS untuk mengumpulkan data geospasial dengan tingkat akurasi yang tinggi.

4. Penginderaan Jauh:

Penginderaan Jauh

Sertifikasi dalam penginderaan jauh berfokus pada analisis data citra satelit dan udara. Para ahli bersertifikasi dalam bidang ini mampu menginterpretasi citra dan data penginderaan jauh untuk memahami fenomena di permukaan bumi, termasuk perubahan lahan, penggunaan lahan, dan perubahan iklim.

5. Sistem Informasi Geografis (SIG):

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Skema sertifikasi SIG mengacu pada pengelolaan dan analisis data geospasial menggunakan teknologi sistem informasi geografis. Profesional bersertifikasi dalam bidang ini dapat mengintegrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data geospasial untuk berbagai keperluan, dari perencanaan kota hingga manajemen sumber daya alam.

Setiap skema sertifikasi memberi kesempatan bagi individu untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan sesuai minat dan kebutuhan karir. Dengan sertifikasi yang sesuai, para profesional dapat meningkatkan kompetensi dan peluang kerja di industri geospasial.

Baca juga:

Sertifikasi GIS level Analis | Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Syarat Mengikuti Sertifikasi:

Mengikuti sertifikasi geospasial merupakan langkah penting bagi individu yang ingin memperluas pengetahuan dan meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang ini. Sebelum mendaftar untuk sertifikasi, ada beberapa persyaratan yang perlu di penuhi dan prosedur yang perlu di ikuti.

1. Persyaratan Pendidikan dan Pengalaman Kerja:

Setiap skema sertifikasi geospasial memiliki persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja yang berbeda-beda. Persyaratan ini di rancang untuk memastikan bahwa peserta memiliki pengetahuan dasar dan pengalaman praktis yang cukup dalam bidang informasi geospasial.

2. Dokumen yang Perlu Di persiapkan untuk Pendaftaran:

Untuk memulai proses pendaftaran, peserta di minta untuk menyiapkan beberapa dokumen penting, seperti ijazah pendidikan terakhir, sertifikat pengalaman kerja, dan portofolio. Dokumen-dokumen ini membantu untuk mengevaluasi kelayakan dan memastikan bahwa peserta memenuhi persyaratan yang di tetapkan.

3. Prosedur Pendaftaran dan Proses Sertifikasi:

Prosedur pendaftaran untuk sertifikasi geospasial melibatkan pengisian formulir aplikasi secara online. Setelah pendaftaran di terima, peserta akan mengikuti serangkaian pelatihan berbasis kompetensi dan Uji/tes yang di rancang untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai aspek informasi geospasial.

Proses sertifikasi dapat mencakup ujian tertulis, presentasi atau penelusuran portofolio terkait penggunaan perangkat lunak dan teknologi geospasial. Peserta yang berhasil menyelesaikan tahapan uji kompetensi akan dinyatakan kompeten dan diberi sertifikat resmi, menunjukkan pencapaian tingkat kompetensi di bidang informasi geospasial.

Dengan memahami persyaratan dan prosedur ini, individu dapat mempersiapkan diri dengan baik dan meningkatkan peluang karir di bidang ini.

Materi Sertifikasi:

Cakupan Materi Pelatihan untuk Setiap Skema Sertifikasi:

Setiap skema sertifikasi geospasial memiliki cakupan materi pelatihan yang beragam, sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kompetensi yang di tetapkan. Misalnya, skema sertifikasi untuk GIS (Sistem Informasi Geografis) mencakup pemahaman tentang:

  • Pengoperasian Perangkat Komputer
  • Pengumpulan Data Spasial dan Data Non Spasial
  • Konversi Bentuk Data Spasial dan Data Non Spasial
  • Pembangunan Basis Data SIG
  • Sistem Referensi Spasial dan Basis Data Inti
  • Transformasi Koordinat dari Sistem yang Ada di dalam SIG
  • Visualisasi Jenis Data Spasial dari Bentuk Tertentu Kedalam Bentuk yang Lain dalam SIG

Kurikulum yang Di rancang Sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional:

Kurikulum pelatihan untuk sertifikasi geospasial di rancang sesuai dengan Skema Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nomor 95 Tahun 2017. Standar ini mencakup berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang di perlukan untuk menjadi seorang profesional yang kompeten di bidang geospasial.

Pendekatan Pembelajaran yang Di gunakan dalam Pelatihan:

Metode pembelajaran melibatkan ceramah, diskusi, studi kasus, praktikum, dan pengalaman lapangan untuk memperdalam pemahaman konsep teoritis, berkolaborasi dengan sesama, serta menerapkan pengetahuan dalam situasi dunia nyata.

Dengan menyelaraskan cakupan materi, kurikulum, dan pendekatan pembelajaran dengan standar kompetensi nasional, program sertifikasi geospasial dapat memastikan bahwa peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan serta dapat di akui secara luas dalam industri geospasial.

Peluang Kerja bagi Pemegang Sertifikasi Geospasial di Berbagai Sektor:

Pemegang sertifikasi geospasial memiliki peluang kerja yang luas di berbagai sektor industri. Beberapa di antaranya termasuk:

1.Pemerintahan: Pemerintah sering membutuhkan tenaga ahli geospasial untuk pemetaan wilayah, perencanaan pembangunan, manajemen lingkungan, mitigasi bencana, dan pemantauan perubahan iklim.

2.Energi dan Sumber Daya Alam: Industri energi dan sumber daya alam seperti pertambangan, minyak dan gas, serta energi terbarukan memerlukan informasi geospasial untuk eksplorasi, pengelolaan sumber daya, dan pemantauan lingkungan.

3.Pertanian dan Kehutanan: Dalam sektor pertanian dan kehutanan, informasi geospasial di gunakan untuk perencanaan tanaman, manajemen hutan, pemantauan lahan, dan analisis pola tanam.

4.Telekomunikasi: Perusahaan telekomunikasi memanfaatkan informasi geospasial untuk perencanaan jaringan, pemetaan cakupan layanan, dan analisis kebutuhan pelanggan.

5.Transportasi: Industri transportasi menggunakan informasi geospasial untuk perencanaan rute, pemantauan arus lalu lintas, dan pengembangan sistem navigasi.

Kebutuhan Tenaga Ahli Geospasial di Berbagai Industri:

Kebutuhan akan tenaga ahli geospasial terus meningkat di berbagai industri. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan teknologi dan kompleksitas tugas yang semakin meningkat. Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kebutuhan ini termasuk:

1.Perkembangan Teknologi: Perkembangan teknologi seperti sistem informasi geografis (SIG), pemrosesan citra satelit, dan teknologi GPS memungkinkan pengumpulan dan analisis data geospasial yang lebih akurat dan efisien.

2.Tuntutan Perencanaan yang Lebih Akurat: Dalam konteks pembangunan dan pengelolaan sumber daya, kebutuhan akan informasi geospasial yang akurat dan terkini semakin penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.

3.Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Dalam rangka pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana alam, informasi geospasial menjadi kunci untuk pemahaman yang lebih baik tentang pola alam dan perubahan lingkungan.

Dengan demikian, pemegang sertifikasi geospasial memiliki prospek kerja yang cerah di masa depan, karena kebutuhan akan tenaga ahli geospasial terus meningkat di berbagai sektor industri yang berbeda.

Mengikuti sertifikasi kompetensi ini memiliki sejumlah manfaat dan keuntungan yang signifikan. Pertama, membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas dan kemungkinan kenaikan gaji bagi para profesional geospasial. Selain itu, sertifikasi juga meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan informasi geospasial.

Sertifikasi tidak hanya merupakan investasi dalam pengembangan karir pribadi, tetapi juga merupakan langkah yang memperkuat industri geospasial secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah tenaga ahli geospasial yang bersertifikasi, kita dapat memastikan bahwa standar kompetensi dan kualitas layanan dalam industri ini tetap tinggi.

Dengan demikian, mengikuti sertifikasi geospasial tidak hanya merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan kemampuan dan peluang karir Anda, tetapi juga merupakan kontribusi yang berarti dalam memajukan industri geospasial menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Tertarik untuk Mengembangkan Karirmu dalam Geospasial?

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensimu dengan mengikuti sertifikasi geospasial! Daftar sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang sertifikasi geospasial dan jadwal pelatihan

By training jogja

Bekerja di Bexpert Indoprima sebagai Customer Relation Manager yang bergerak di Bidang jasa training khususnya di bidang HSE, Human Resources Management, Certification, etc